Internet adalah jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan
komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui
saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauannya mencakup seluruh
dunia (Suyanto : 2005)Internet pertama kali muncul di Amerika pada tahun
1970 yakni dengan diawali munculnya TCP/IP (Transmissiaon Control
Protocol / Internet protocol oleh sebuah penelitian di Stanford
University Of Utah. Sebelum munculnya TCP/IP, Amerika telah menggunakan
jaringan komputer yang pertama untuk menghubungkan empat situs, yaitu
Stanford Reseach University Institude, University of California at Los
Angeles, University of California at Santa Barbara dan University of
Utah. Jaringan komputer ini disebut dengan ARPAnet. Jadi, dari sejarah
kemunculannya dapat dilihat bahwa internet pertama kali digunakan untuk
akses informasi pendidikan.
Pemanfatan teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara
resmi dimulai sejak dibentuknya telematika tahun 1996. Masih ditahun
yang sama dibentuk Asian Internet Interconnections Initiatives
(www.ai3.itb.ac.id/indonesia). Jaringan yang dikoordinir oleh ITB ini
bertujuan untuk pengenalan dan pengembangan teknologi internet untuk
pendidikan dan riset, pengembangan backbone internet pendidikan dan
riset di kawasan Asia Pasific bersama-sama perguruan tinggi di kawasan
ASEAN dan Jepang, serta pengembangan informasi internet yang meliputi
aspek ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi.
Menurut Kenji Kitao, setidak-tidaknya ada tiga karakteristik atau
potensi internet yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
(Azmiar : 2007), yaitu sebagai alat komunikasi, alat mengakses
informasi, dan alat pendidikan/pembelajaran.
1. Internet sebagai alat komunikasi yang bekerja sangat cepat.
Dengan memanfaatkan teknologi internet, maka komunikasi dari seorang
kepada banyak orang (one-to-many communication) dapat dilakukan secara
simultan/bersamaan, yaitu misalnya melalui fasilitas e-mail, mailing
list, atau chatting dalam waktu yang bersamaan dan dapat diakses secara
cepat oleh user.
2. Internet sebagai alat mengakses informasi. Melalui internet,
informasi yang disajikan oleh berbagai surat kabar atau majalah dapat
kita akses tanpa harus berlangganan. Demikian juga dengan berbagai
informasi lainnya, mulai dari yang paling sederhana, seperti prakiraan
cuaca, kurs valuta asing sampai pada hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan sosial, ekonomi, budaya, politik, ilmu pengetahuan, dan
teknologi. Seseorang dapat mengakses berbagai referensi, baik yang
berupa hasil penelitian, maupun artikel hasil kajian dalam berbagai
bidang. Tidak lagi harus secara fisik pergi ke perpustakaan untuk
mencari berbagai referensi sebab internet merupakan perpustakaan yang
terbesar dari perpustakaan yang ada di mana pun (Kitao, 2002) dalam
”e-Learning-Understanding its true business value and opportunity”
www.ekofeum.ac.id/jurnal/artikel.php.htm. Seseorang cukup hanya duduk
saja di depan komputer (tentunya menggunakan komputer yang dilengkapi
fasilitas koneksi ke internet) dan menggunakannya. Informasi yang
tersedia dan dapat diakses melalui internet tidak hanya yang ada atau
terjadi di suatu negara saja tetapi juga yang terjadi di seluruh penjuru
dunia (global world). Artinya, perkembangan yang terjadi di berbagai
negara dapat dengan cepat diketahui oleh banyak orang. Demikian juga
halnya dengan informasi yang menyangkut bidang pendidikan/pembelajaran.
Seseorang tidak perlu lagi harus hadir di ruang kelas/kuliah untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran/perkuliahan. Cukup dari tempat
masing-masing yang dilengkapi dengan komputer dan fasilitas sambungan
internet. Dengan dukungan fasilitas yang demikian ini, kegiatan
pembelajaran dapat dilaksanakan. Artinya, peserta didik dapat
berinteraksi dengan sumber belajar, baik yang berupa materi pembelajaran
itu sendiri maupun dengan instruktur/guru yang membina materi
pembelajaran.
3. Internet sebagai alat pendidikan/pembelajaran. Perkembangan dan
kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh
penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan
ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk
pendidikan/pembelajaran. Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan
memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers)
bekerjasama dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi
pembelajaran elektronik (online learning material). Pembelajaran melalui
internet dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di
antaranya adalah: (1) Electronic mail (delivery of course materials,
sending in assignments, getting and giving feedback, electronic
discussion group), (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of
special group, (3) Downloading of course materials or tutorials, (4)
Interactive tutorials on the Web, dan (5) Real time, interactive
conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented) systems or Internet
Relay Chat.
Pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran akan membantu dunia
pendidikan dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas peserta didiknya.
Akan banyak peserta didik yang dapat di jangkau dengan internet, menurut
Onno W. Purbo dalam (Renggani : 2007) paling tidak ada tiga hal dampak
positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:
1. Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.
2. Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
3. Kuliah atau belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas atau sekolah tempat si peserta didik belajar. Di samping itu kini hadir perpustakaan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.
2. Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
3. Kuliah atau belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada universitas atau sekolah tempat si peserta didik belajar. Di samping itu kini hadir perpustakaan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat raya.
Ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu :
1. Electronic mail (e-mail), mulai diperkenalkan tahun 1971
(http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini sering disebut sebagai
surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana dan mudah
digunakan. Dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga riset Amerika
Serikat (Graphics, Visualization and Usability Center) diketahui bahwa
84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi terpenting internet, lebih
penting daripada web (http://www.gvu.gatech..edu/user_surveis/).
2. Mailing List, mulai diperkenalkan setelah e-mail yaitu sejak tahun
1972 (http://www.livinginternet.com). Ini merupakan salah satu
fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau
penyebaran informasi. Cara kerja mailing list adalah pemilik e-mail
dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi, atau bertukar informasi
yang tidak dapat diintervensi oleh orang di luar kelompoknya. Komunikasi
melalui fasilitas ini sama seperti e-mail bersifat tidak langsung
(asynchronous)
3. News group, adalah fasilitas internet yang dapat dilakukan untuk
komunikasi antar dua orang atau lebih secara serentak atau bersifat
langsung (synchronous). Bentuk pertemuan ini sering disebut sebagai
konferensi, dengan fasilitas video conferencing, atau text saja, atau
bisa audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
4. Melalui fasilitas File Transfer Protocol (FTP) ini seseorang dapat
menstransfer data atau file dari satu komputer ke internet (up-load)
sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh pelosok dunia.
Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil file dari situs internet ke
dalam komputer pengguna (down-koad).
5. World Wide Web atau sering disebut Web mulai diperkenalkan tahun
1990-an (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini merupakan
kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang
terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan
dalam format Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format ini
dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen lain dan
fasilitas ini bersifat multimedia, yang terdiri dari kombinasi teks,
foto, grafik, audio, animasi, dan video.
Teknologi internet mengemuka sebagai media yang multirupa. Komunikasi
melaui internet bisa dilakukan secara interpersonal (misalnya e-mail
dan chatting) atau secara masal, yang dikenal dengan one to many
communication (Misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara
real time audio visual seperti pada metode konvensional dengan adanya
aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut maka internet sebagai
media pengajaran mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu
sebagai media interpersonal dan massa, bersifat interaktif, memungkinkan
komunikasi secara sinkron dan asinkron (tunda). Karakteristik ini
memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan sumber ilmu
secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media
konvensional.
copyright from : http://sarahsmart.org/internet-sebagai-media-pemebelajaran/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar